Sabtu, 07 Maret 2009

POEM : Bersamamu


Aku duduk dinaungi bintang – bintang,
Mencoba memahami hidup yang diberikan kepadaku.
Seperti prajurit mati di medan perang,
Seperti ksatria gugur di medan laga,
Aku pun ingin mati untuk apa yang aku perjuangkan.

Tapi aku ingin tetap hidup,
Bersama orang yang aku cintai.
Itu adalah kau, Sayangku.
Hidup bersama dan menjadi tua,
Hingga kita bosan akan hidup dan dunia yang semakin renta.

Aku ingin terus ada di sisimu, Sayangku.
Menjalani hari – hari seindah purnama.
Membaca dan memahami makna di alam fana ini.
Bersamamu...
’Kan kuarungi hariku yang tak akan pernah sepi.

Aku ingin kau terus ada di sisiku, Sayangku.
Bagaikan sang bayu yang meniup sang mega.
Saling mendukung tanpa pernah berhenti.
Bersamamu...
Memberiku semangat di kala ’ku jatuh.

Sekalipun menurut Gie,
Nasib yang terbaik adalah tidak pernah dilahirkan.
Tetapi bagiku,
Dilahirkan dan hidup adalah sebuah kesempatan.
Kesempatan untuk menjadi berharga bagi dunia,
Bahkan kesempatan untuk merubah dunia.
Tetapi yang terpenting,
Adalah kesempatan untuk mengenal dirimu dan dekat denganmu

Sayangku...
Andai saja aku diberi umur panjang,
’kan kupersembahkan semua yang bisa kuberikan untukmu.
Tidak hanya kata – kata manis dan cumbuan,
Tetapi apapun yang kau minta.

Sayangku...
Andai saja aku berumur pendek dan mati muda,
Aku tak akan menyesal.
Karena selama hidupku inilah,
Aku telah mengenalmu.

Mengenalmu dan mencintaimu,
Adalah anugerah yang berharga bagiku.

Tidak ada komentar: