Selasa, 29 September 2015

PANTASKAH KRETEK ADA DALAM RUU KEBUDAYAAN?

Oleh Dewanto Samodro

Jakarta, 28/9 (Antara) - Belum usai permasalahan Rancangan Undang-Undang Pertembakauan yang dituding proindustri dengan mengesampingkan isu kesehatan, kelompok pendukung pengendalian tembakau lagi-lagi berteriak karena Badan Legislasi DPR memasukkan kretek dalam Rancangan Undang-Undang Kebudayaan.

Selasa, 08 September 2015

RUU PERTEMBAKAUAN VS PENGENDALIAN TEMBAKAU

Jakarta, 7/9 (Antara) - Para aktivis pendukung pengendalian tembakau sontak "berteriak" ketika Badan Legislasi (Baleg) DPR akan mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Pertembakauan menjadi RUU usul inisiatif DPR.

Reaksi para pendukung pengendalian tembakau itu disuarakan melalui berbagai media sosial dan kampanye, karena tidak banyak media arus utama yang memberitakan penolakan mereka terhadap RUU Pertembakauan.

Selasa, 11 Agustus 2015

MUNGKINKAH "PELANGI" ITU BERKIBAR DI INDONESIA? (Bagian Ketiga-Selesai) Oleh Dewanto Samodro

Meskipun euforia pelegalan pernikahan sejenis di seluruh negara bagian Amerika Serikat juga sampai di Indonesia, diyakini hal tersebut tidak akan terjadi di Tanah Air.

Kelompok pelaku cinta sejenis dan para pendukungnya menganggap pelegalan pernikahan sejenis di Amerika Serikat sebagai kemenangan kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT)

MUNGKINKAH "PELANGI" ITU BERKIBAR DI INDONESIA? (Bagian Kedua) Oleh Dewanto Samodro


Para pelaku homoseksualisme, baik lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), dan para pendukungnya, kukuh menyatakan bahwa perilaku tersebut bukanlah sebuah penyakit kejiwaan.

Dasar pendapat itu adalah dikeluarkannya homoseksualisme dari Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1990.

MUNGKINKAH "PELANGI" ITU BERKIBAR DI INDONESIA? (Bagian Pertama) Oleh Dewanto Samodro


Pelegalan pernikahan sejenis di Amerika Serikat disambut euforia oleh para pelaku cinta sejenis, dan para pendukungnya, di seluruh dunia.

Mereka tampaknya berharap pelegalan pernikahan sejenis oleh Amerika Serikat, yang merupakan "kiblat" kebebasan dunia, juga diikuti oleh negara-negara lain.

Jumat, 03 Juli 2015

Homophobic, Theophobic dan Perkawinan Sejenis

Setelah hanya memantau dan menahan diri untuk berkomentar di media sosial. Akhirnya saya tergelitik juga untuk menulis sesuatu tentang yang saat ini sedang ramai dibicarakan, yaitu pernikahan sejenis dan LGBT.

Apa yang saya tulis ini adalah pendapat dan sikap pribadi saya. Silakan bila ada yang berpendapat saya tidak open-minded, melanggar HAM atau semacamnya. Yang jelas, saya tidak akan menggunakan dalil-dalil agama ataupun berbicara mengenai azab Allah dan semacamnya. Toh, untuk mereka yang mengaku open-minded, dalil-dalil agama ternyata juga tidak bisa membuka pikiran mereka. Bila mereka menyebut penentang perkawinan sejenis sebagai homophobic, maka mereka saya sebut sebagai theophobic.