Rabu, 13 Mei 2009

NEWS : PENDUKUNG SB GRUDUG DPW PAN JATENG Tolak Hasil Rakernas Yogyakarta

Puluhan kader Partai Amanat Nasional (PAN) se-pantura pendukung Ketua Umum Soetrisno Bachir (SB) mendatangi kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Tengah Jalan Mucharom Kedungmundu Tembalang Semarang, Rabu (13/5) sekitar pukul 15.00. Kedatangan sejumlah kader PAN tersebut untuk menyampaikan aspirasinya menolak hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Yogyakarta yang memutuskan mencalonkan Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kedatangan kader PAN se-pantura yang dipimpin Ketua DPC PAN Pekalongan Utara Miftahul Arif diterima Ketua DPW PAN Jateng Abdul Rozaq Rais bersama sejumlah pengurus DPW di ruang rapat DPW PAN Jateng. Dalam pernyataan resminya, kader PAN se-pantura menuntut DPW PAN Jateng untuk menolak hasil Rakernas Yogyakarta karena dianggap tidak sesuai AD/ART dan mencabut dukungan terhadap Hatta Rajasa sebagai cawapres serta mendukung SB sebagai cawapres.
Menurut Miftahul Arif, sebagai ketua umum, SB telah berhasil membawa PAN sukses pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2009. “SB telah berhasil berjuang untuk PAN pada Pileg 2009. Sekarang kader-kader yang tidak ikut berjuang berusaha cari kesempatan untuk dirinya sendiri,” kata Miftahul Arif.
Menanggapi tuntutan kader PAN se-pantura tersebut, Ketua DPW PAN Jateng Rozaq Rais akhirnya mengeluarkan penyataan mencabut dukungan terhadap Hatta Rajasa. Namun ketika dikonfirmasi wartawan, Rozaq Rais mengatakan pernyataan tersebut merupakan pernyataan pribadinya karena sikap resmi DPW akan diambil mekanisme rapat DPW.
“(Pernyataan) ini masih bersifat pribadi, hanya untuk menenangkan kader PAN se-pantura agar PAN Jateng tidak muncul friksi dan tetap kondusif,” kata Rozaq Rais.
Dalam aksinya mendatangi Kantor DPW PAN Jateng, kader PAN se-pantura membawa spanduk bertuliskan “Kader PAN, Simpatisan PAN Pantura siap mendukung Soetrisno Bachir manjadi cares/cawapres” dan sejumlah poster bertuliskan antara lain “Rakernas Yogya inkonstitusional”, “Kader Pantura gukung SB”, dan “Cabut dukungan koalisi dengan Demokrat”.

Tidak ada komentar: