Jumat, 21 Agustus 2009

NEWS: Joyo NS Gono: Tommy Bukan Sosok Istimewa

Merupakan hal yang wajar bila Hutama Mandala Putra atau Tommy Suharto berniat mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar, karena setiap orang berhak mencalonkan diri sebagai pemimpin sepanjang tidak melanggar hukum.

Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Joyo NS Gono MSi mengatakan hal tersebut ketika ditemui di Semarang, Kamis (20/8).

“Tetapi peluang Tommy sangat kecil karena dia bukan sosok yang istimewa, selain dia putra Suharto. Di kancah politik dia tidak berpengalaman dan tidak terlalu dikenal,” kata dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Undip yang akrab disapa Gono ini.

Munculnya Tommy dalan bursa calon ketua umum Golkar, menurut Gono, bisa terjadi karena adanya kesepakatan-kesepakatan antara Tommy dengan sejumlah pihak di internal Golkar, baik secara individu maupun kelompok. Kesepakatan tersebut tentu berupa dukungan politik terhadap Tommy dan dukungan ekonomi kepada pihak-pihak yang mendukung Tommy.

Namun bila melihat karakter Golkar, langkah Tommy akan mendapat ganjalan karena Golkar merupakan partai kader dan banyaknya kelompok-kelompok yang berambisi menjadi ketua umum di internal Golkar.

Meskipun aktif di dunia bisnis, tambah Gono, Tommy bukanlah ikon di dunia tersebut. Selama ini kiprah Tommy di dunia bisnis tidak lepas dari peran ayahnya, Suharto, ketika menjabat sebagai presiden. Hal itu tentu berbeda dengan Aburizal Bakrie yang dikenal sebagai ikon pengusaha.

Terkait tentang kekhawatiran sejumlah pihak tentang masuknya Tommy dalam bursa ketua umum Golkar sebagai upaya untuk menghidupkan kembali trah Cendana dan Orde Baru, Gono menyangsikan hal tersebut. Menurutnya, motivasi Tommy terjun ke politik lebih karena motif pribadi daripada motif keluarga.

“Bisa dibilang trah Cendana sudah tidak ada, karena keluarga tersebut sudah tercerai berai. Seandainya Cendana memang ingin mengembalikan nama di panggung politik, justru Tommy bukan calon yang tepat. Tutut (Siti Hardiyanti Rukmana) atau Bambang Trihatmojo justru lebih berpeluang karena lebih berpengalaman,” tutur Gono.

Namun, Gono mengatakan belum bisa membaca motif pribadi Tommy. Sebagai anak mantan presiden Suharto, Tommy tentunya mengincar posisi politik. Hanya saja motif dibalik kekuasaan yang mungkin didapat belum bisa

Tidak ada komentar: