Rabu, 07 April 2010

NEWS: DIREKTUR BANK DUNIA DI UNDIP Perekonomian Indonesia Tumbuh Secara Signifikan

Menghadapi krisis ekonomi global tahun lalu, perekonomian Indonesia tidak terlalu terpengaruh. Hal tersebut menunjukkan bahwa regulasi dan kebijakan pemerintah cukup efektif untuk menghadapi dampak krisis ekonomi global. Apalagi kinerja ekonomi Indonesia selama sepuluh tahun terakhir memang menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan.
Direktur Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Joachim von Amsberg PhD mengatakan hal tersebut dalam kuliah umum bertema “Peran World Bank dalam Memberantas Kemiskinan di Dunia Pada Umumnya dan di Indonesia pada Khususnya” di Kampus FISIP Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan Semarang, Rabu (7/4).
“Perekonomian Indonesia sepuluh tahun terakhir mengalami pertumbuhan menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah berjalan efektif. Perekonomian Indonesia bisa tumbuh karena pemerintah berusaha semampunya dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki,” kata Amsberg.
Amsberg menambahkan, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup menakjubkan pada 2004-2005. Pertumbuhan ekonomi yang dialami Indonesia saat itu di atas Filipina, Malaysia bahkan Korea. Indonesia juga memiliki potensi kekuatan tenaga kerja muda yang cukup besar. Potensi tersebut membuat Indonesia sebagai salah satu pusat industri berbasis tenaga kerja, seperti halnya China.
Menanggapi tudingan bahwa krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998 merupakan tanggung jawab Bank Dunia dan IMF, Amsberg mengatakan bahwa ada perbedaan peran antara Bank Dunia dan IMF.
“Bank Dunia hanya memberikan pinjaman kepada negara-negara berkembang yang mengutamakan isu jangka panjang dan hanya fokus pada sektor tertentu saja. Sedangkan IMF merupakan lembaga keuangan yang bisa memberikan pinjaman kepada semua negara, kaya atau miskin, untuk jangka pendek dan fokus pada kinerja ekonomi makro,” tutur Amsberg. Berdasarkan perbedaan peran tersebut, menurut Amsberg, daripada mencari siapa yang salah pada krisis moneter 1998, lebih baik dipikirkan untuk meningkatkan perekonomian di masa datang.
Secara umum, Bank Dunia yang memiliki anggota 185 negara termasuk Indonesia, bermitra dengan Pemerintah Indonesia dalam berinvestasi untuk pembangunan Indonesia. Wujud kemitraan tersebut dalam hal pembangunan berbasis masyarakat, pembangunan infrastruktur, pengelolaan keuangan publik, pengurangan kemiskinan, dan pendidikan.
“Salah satu program Bank Dunia, yaitu pembangunan berbasis masyarakat yang menggunakan pendekatan pedesaan dan perkotaan, bahkan diadopsi Pemerintah Indonesia sebagai program nasional yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Di bidang pendidikan, Bank Dunia ikut serta dalam program Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” kata Amsberg.
Sedangkan dalam pembangunan infrastruktur, kata Amsberg, Bank Dunia juga terlibat dalam pendanaan sejumlah program sistem sumber daya air dan irigasi, pembangunan jalan nasional dan jalan kabupaten/kota, serta pembangunan transmisi tenaga listrik dan pengembangan energi alternatif. Amsberg menegaskan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan listrik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan laju perekonomian. Dengan adanya fasilitas jalan yang memadai, misalnya, akan memudahkan distribusi barang dan jasa sehingga meningkatkan aktifitas perdagangan.

Tidak ada komentar: