Senin, 30 April 2012

Menengok George Town, Kota Lama Penang, Malaysia

Jalan Keharmonisan, Simbol Kerukunan Empat Agama
Oleh: Dewanto Samodro dari Penang, Malaysia

Bagi masyarakat Indonesia, negara bagian Penang di Malaysia lebih dikenal sebagai destinasi wisata medis. Padahal, di George Town, ibu kota Penang, terdapat wisata sejarah yang cukup menarik.


Popularitas Penang sebagai tujuan wisata medis selain Singapura memang cukup beralasan. Sebab, rumah sakit-rumah sakit di Penang memang menyediakan layanan medis yang tidak kalah dibandingkan Singapura.

Chairman Penang Health Association Dato Dr Chan Kok Ewe mengatakan, ada tujuh rumah sakit di Penang yang memiliki standar kualitas yang sama. ”Ada tujuh rumah sakit di Penang, yaitu Gleneagles Medical Centre, Hospital Lam Wah Ee, Island Hospital, Loh Guan Lye Specialist Centre, Mount Miriam Cancer Hospital, Pantai Hospital, dan Penang Adventist Hospital,” katanya.

          Fakta bahwa Penang menjadi salah satu destinasi wisata medis juga disampaikan General Manager Seven World Tours Surabaya Fifi Lukito. Dia mengatakan, kebanyakan pelanggannya, apabila berkunjung ke Penang, karena alasan untuk berobat sambil berwisata. ”Bisa dibilang 90 persen pelanggan saya yang ke Penang memang untuk berobat. Sisanya untuk belanja. Promosi wisata mengenai Penang memang masih sangat minim,” jelasnya.

          Karena itulah, Penang Global Tourism saat ini sedang gencar mempromosikan pariwisata di negara bagian terpadat Malaysia itu. Managing Director Penang Global Tourism Ooi Geok Ling mengatakan, yang menjadi andalan Penang adalah wisata sejarah yang ada di Pulau Pinang. ”Kota George Town di Pulau Pinang telah ditetapkan sebagai world heritage 2008 lalu. Itu yang menjadi andalan kami selain ada wisata alam,” katanya.

          Menelusuri George Town memang cukup menarik. Kota itu mulai dibangun sejak 1786 yang ditandai dengan kedatangan Captain Francis Light, komandan kapal dagang Inggris di Pulau Pinang. Sebelum Singapura terkenal sebagai pusat perdagangan strategis di Selat Malaka, peran tersebut telah dikuasai Pulau Pinang. Karena itu tak heran bila Inggris membangun benteng yang cukup kokoh, yaitu Fort Cornwallis.

          Bagi pelancong yang menyukai wisata sejarah, George Town memang bisa menjadi salah satu pilihan. Banyak bangunan tua tetap dipertahankan keasliannya. Bahkan, bangunan-bangunan tersebut masih banyak yang digunakan. Sama sekali tidak tampak bangunan mangkrak di kota tersebut. Seluruh bangunan tampak terawat.

          Dari seluruh sudut yang ada di George Town, barangkali Jalan Keharmonian bisa menjadi salah satu tujuan di kota tersebut. Mengapa disebut Jalan Keharmonian? Ahmad Redza bin Abdullah, salah satu pemandu wisata di Penang mengatakan, jalan sepanjang 1 kilometer itu disebut Jalan Keharmonisan karena menjadi simbol kerukunan empat agama yang ada di Penang. ”Di jalan tersebut, ada belasan tempat ibadah seperti masjid, gereja, kuil Tionghoa, dan kuil Hindu,” jelasnya.

          Ya. Di jalan yang membujur dari barat ke timur itu, kita memang akan menemui banyak tempat ibadah. Misalnya, St. George Church, Kapitan Keling Mosque, Arulmigu Mahamariamman Temple, dan Kwam Im Temple. Di jalan yang terdiri dari beberapa ruas jalan seperti Lebuh China, Queen Street, King Street, Malay Street, dan Jalan Kapitan Keling itu, kita memang akan menemui orang-orang dari berbagai etnis seperti Melayu, Tionghoa, India, dan Tamil.

          Kapitan Keling Mosque merupakan salah satu bangunan masjid yang ada di Jalan Keharmonian. Masjid itu dibangun sebagai tempat ibadah kaum Muslim India yang berasal dari Tamil. Karena kulit kaum pendatang itu berwarna gelap, maka mereka sering disebut kaum keling (hitam, Red). ”Kapitan Keling Mosque didedikasikan untuk mengenang salah satu panglima perang dari kaum Muslim India yang disebut Kapitan Keling,” terang Redza.

Kapitan Keling Mosque
          Selain Kapitan Keling Mosque, di Jalan Keharmonian juga terdapat sebuah masjid yang disebut Masjid Aceh. ”Masjid itu dibangun pendatang dari Aceh. Di sini memang cukup banyak yang nenek moyangnya dari Aceh, Indonesia,” katanya. Redza sendiri memiliki kakek yang berasal dari Aceh.

          Di salah satu sudut Jalan Keharmonian, juga terdapat Leong San Tong Khoo Kongsi, yaitu pusat perkumpulan keluarga Tionghoa bermarga Khoo yang ada di Penang. ”Leong San Tong yang dibangun pada 1816 tidak hanya menjadi pusat keluarga Khoo di Penang, namun juga di seluruh dunia. Setiap tahun, ada pertemuan keluarga Khoo. Yang hadir dari seluruh dunia,” jelas Joann Khaw, pemandu wisata di George Town.

          Bagi masyarakat Pulau Pinang, khususnya George Town, keluarga Khoo memang memiliki peran cukup besar dalam memajukan perekonomian kota tersebut. Sebagaimana etnis Tionghoa lainnya, keluarga Khoo gemar berdagang. Namun, kekayaan tidak kemudian membuat mereka menjadi sombong dan tidak peduli dengan masyarakat di sekitarnya. Beberapa sekolah di George Town merupakan sekolah yang dirintis keluarga Khoo.

Kuil di Leong San Tong Khoo Kongsi, Georgetown, Penang

          ”Awalnya, mereka memang mendirikan sekolah untuk keluarga Khoo saja. Tapi lambat laun, juga menerima murid dari keluarga lain. Akhirnya, sekolah itu juga menerima murid dari etnis lain,” tutur Joann. ”Disini, apabila anda berasal dari keluarga Khoo, pasti akan mendapat kemudahan. Bahkan, bila seorang laki-laki menikah dengan perempuan dari keluarga Khoo, dia dengan sukarela mengikuti nama keluarga istrinya untuk anak-anaknya,” katanya.

          Mengapa bisa begitu? Joann menuturkan, keluarga Khoo memiliki jaringan dan kekerabatan yang sangat kuat. Dana yang dihimpun dari keluarga Khoo yang ada di seluruh dunia juga sangat besar. Setiap anak dari keluarga Khoo, akan mendapat biaya pendidikan hingga universitas dari dana tersebut. ”Dana itu tidak perlu diganti. Tetapi setiap orang dari keluarga Khoo yang sudah sukses, pasti secara sukarela menyumbangkan kembali uang mereka,” terangnya.

          Tempat ibadah lain yang ada di Jalan Keharmonian adalah Arulmigu Mahamariamman Temple yang merupakan tempat ibadah milik agama Hindu. Sekilas, kuil tersebut mengesankan kuil pemuja Siwa. Hal itu terlihat dengan adanya arca Durga dan Ganesa yang identik dengan Siwa. Namun, Joann menjelaskan, tempat ibadah juga digunakan bagi pemeluk Hindu lainnya.

Arulmigu Mahamariamman Temple Georgetown, Penang

          Saat Saya mengunjungi kuil tersebut, kebetulan sedang ada ritual ibadah. Menurut Joann, itu merupakan ritual terakhir di hari itu. Sebab, tepat tengah hari, Arulmigu Mahamariamman Temple akan ditutup. ”Kita bisa melihat ritual ibadah mereka. Tapi dilarang memotret. Dulu memang sempat diperbolehkan memotret, namun karena ada turis yang dinilai kurang sopan di tempat ibadah, akhirnya sekarang dilarang,” tutur Joann.

          Tempat ibadah terakhir yang sempat dikunjungi adalah St. George Church. Sayang, Saya tidak bisa memasuki gereja yang mulai dibangun sejak 1817 itu. Sebab, sedang ada acara kebaktian di gereja tersebut. ” St. George Church merupakan gereja Anglikan sebagaimana banyak gereja di Inggris. Namun, di sini juga ada gereja Katolik Roma,” jelas Joann.

St. George Church Georgetown, Penang

          Selain memiliki wisata sejarah, negara bagian Penang, Malaysia juga memiliki beberapa objek wisata alam. Misalnya Tropical Spice Garden yang terletak di Teluk Bahang. Objek wisata yang baru dibuka November 2003 itu memiliki lebih dari 500 jenis bumbu dan rempah-rempah dari negara-negara tropis.

Kebun seluas 8 hektar yang terletak di sebuah bukit menghadap ke laut itu sangat cocok bagi anda yang memiliki minat terhadap pengobatan herbal. Sebab, bumbu dan rempah-rempah yang selama ini hanya sering kita jumpai di dapur, ternyata memiliki beberapa fungsi untuk kesehatan tubuh. Sejumlah pemandu wisata yang ada di Tropical Spice Garden akan menjelaskan hal tersebut kepada para pelancong.

Beberapa pelajaran yang Saya peroleh dari Tropical Spice Garden adalah mengenai cengkeh dan kayu manis. Ternyata, yang seharusnya digunakan dari cengkeh itu hanya pucuknya yang berbentuk bulat saja, sedangkan batangnya tidak perlu. ”Kayu manis juga ada beberapa jenis. Dan tahukan anda, ternyata kayu manis yang biasa kita pergunakan itu adalah kayu manis yang salah,” kata Joseph Teoh Boon Aum, pemandu wisata di Tropical Spice Garden.

Lokasi wisata alam lain yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Penang adalah Penang Butterfly Farm yang terletak tidak jauh dari Tropical Spice Garden. Terdapat lebih dari 7.000 ekor kupu-kupu dan 300 tanaman tropis di tempat wisata tersebut. Pengunjung bisa melihat sendiri bagaimana siklus hidup kupu-kupu mulai dari telur, ulat, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu. Selain kupu-kupu, Penang Butterfly Farm juga memiliki koleksi serangga dan reptil dari berbagai jenis. (*)

Tidak ada komentar: